Tuesday, September 9, 2008

MENDAMBA LAHIRNYA PEMUDA MUSLIM SEJATI

Khairurrizqo1


Aku datang menguak fajar

Katakanlah padaku wahai hari

Apa yang dapat kuberikan

Pada sejarah hari ini


Aku datang mengantar senja

Katakanlah padaku wahai malam

Berapa bintang kau perlukan

Untuk menerangi langitmu


Inilah lagu cinta dan kehormatan

Yang kunyanyikan dengan tekad

Wahai umat wahai bangsa

Aku selalu ada di sini

Saat darah saat air mata

Aku datang mengantar umat

Pada gerbang sejarah baru


Rasanya tidak pernah selesai jika kita bicara mengenai pemuda Islam dan peranannya. Sudah sedemikian banyak kajian maupun diskusi yang membahas bagaimana peranan Pemuda Islam saat ini, di tengah krisis berkepanjangan yang melanda umat Islam di segenap belahan dunia, Timur dan Barat. Pada akhirnya semua diskusi itu berakhir pada suatu pertanyaan besar; bagaimana pemuda menyikapi kondisi umat Islam yang tidak kunjung membaik ini dan bahkan –cenderung- bertambah buruk kondisinya? Pertanyaan inilah yang sampai saat ini belum terjawab secara utuh di tengah-tengah kita. Kira-kira apa penyebabnya? Jangan-jangan ketidakmampuan kita ini adalah bagian dari kenyataan bahwa titik mendasar Problematika umat Islam saat ini adalah pada Pemuda Islam itu sendiri yang saat ini sedemikian jauh dari nilai-nilai Islam, Pemuda Islam yang malu untuk menunjukkan identitas keislamannya, Pemuda yang tidak mau tahu terhadap lingkungan sekitarnya....

.........

Tersebutlah Usamah Bin Zaid, anak muda pemberani di zaman Rasulullah. Ketika belum genap usianya mencapai 20 tahun, Rasulullah tidak segan-segan menunjuknya menjadi pemimpin pasukan dengan misi besar; menaklukan Romawi –bangsa dengan kekuatan militer terkuat saat itu- dengan Heraklius sebagai pimpinannya. Dan tampilah Usamah memimpin pasukan besar itu, yang diantara prajurit-prajuritnya tersebutlah nama besar Abu Bakar dan juga Umar bin Khattab. Tapi Rasulullah tetap tidak bergeming untuk menunjuknya sebagai seorang pemimpin dengan melihat potensi besar dalam diri Usamah. Dan berangkatlah pasukan itu menuju medan laga. Belum setengah perjalanan Usamah dan pasukannya, terdengar kabar mengharukan, Rasulullah wafat. Akan tetapi kemudian kesedihan Usamah tidak menyurutkan langkahnya untuk terus menaklukkan Romawi, sesuai pesan Rasulullah sebelum pasukannya berangkat; “Laksanakanlah pengiriman Usamah...!!! Teruskan pemberangkatannya!!!” Dan kemudian sejarah besar dicatat oleh Usamah, dengan pasukan besarnya yang tanpa perasaan takut, mengusung panji Islam menghadapi Romawi.


Sejarah Islam dipenuhi dengan berbagai curahan energi dari anak-anak muda pemberani di setiap zamannya. Perlawanan dan pembelaan adalah energi dari lahirnya sebuah peradaban dan energi itu kemudian lahir dari sebuah kegelisahan. Nabi Ibrahim AS membuktikannya. Ibrahim muda tanpa takut dan segan, hadir di tengah-tengah umatnya menyerukan ajaran Allah. Bukan tanpa pertentangan dan perlawanan. Dan tidak tanggung-tanggung, lawan yang dihadapi adalah penguasa besar saat itu, Raja Namrud. Namun sebesar apapun kuasa Raja Namrud, tidak mampu membendung energi besar berupa perlawanan dari Ibrahim. Maka lahirlah peradaban baru itu, lahirlah sebuah era dimana Islam menempatkan diri sebagai Rahmatan lil A’lamin. Ibrahim adalah energi itu. Kelak, ia diberi gelar terhormat; Bapaknya para Nabi. Sejarah juga tidak pernah luput mencatat anak muda pemberani bernama Muhammad Al- Fatih Murad. Anak muda pemberani yang dipercaya memimpin suatu misi besar Islam, menaklukkan Konstantinopel. Usianya tidak lebih dari 19 tahun ketika ia dipercaya untuk melakukan tugas berat itu. Tetapi usia muda bukanlah sebuah halangan, justru kemudian menjadi sebuah keunggulan besar, lagi-lagi karena energinya yang besar, karena semangatnya yang senantiasa menyala. Akhirnya Konstantinopel (sekarang Negara Turki) pun menjadi bagian dari negeri Islam, hingga kini.

.........


Mungkin tidak kurang dari perasaan sedih dan prihatin ketika menyaksikan kondisi umat Islam saat ini, di negeri ini. Maksiat seakan menjadi sesuatu yang biasa dan lumrah, artinya budaya permisif (serba boleh) sudah merasuk ke dalam sendi-sendi perilaku dan budaya dari Umat Islam di Indonesia. Anak-anak muda di negeri ini seakan begitu mudah tergoda dengan rayuan dunia, rayuan yang kemudian malah menyesatkan. Katakanlah, saat ini konsumsi Narkoba di Indonesia sudah sedemikian tinggi, Konsumsi minuman keras yang semakin tahun semakin melonjak penggunaannya. Siapa Konsumen terbesarnya?? Para pemuda Islam!!! Atau kasus-kasus yang menyentak nurani kita, ketika praktek aborsi atau malah membuang bayi hasil hubungan haram menghiasi pemberitaan di media, siapa pelakunya?? Saya yakin dan percaya mayoritas adalah para perempuan-perempuan muda yang notabene adalah seorang muslim. Kasus tawuran pelajar, tawuran mahasiswa dan kasus-kasus kekerasan yang melibatkan pemuda lainnya, semakin menambah panjang deretan keprihatinan kita, ada apa dengan para pemuda Islam???


Deretan keprihatinan kita tentu saja akan menjadi sia-sia ketika kita tidak mampu mengatasinya. Diam dan pada akhirnya hanya mampu meratapi kondisi Umat Islam tanpa mampu berbuat apa-apa. Tapi itu bukanlah ciri khas seorang pemuda Islam. Seorang muslim tentu saja tidak akan berdiam diri ketika kemaksiatan ternyata ada di sekelilingnya. Karena untuk itulah seorang muslim ada. Maka saatnya kita menjadi bagian dari solusi atas semua problematika umat Islam saat ini. Saatnya pemuda Islam menjawab semua tantangan yang menghadang. Bagaimana caranya?? Pertama, adalah dengan menguatkan sendi-sendi keIslaman dalam diri kita. Kadang, pemahaman Islam yang dangkal adalah penyebab dari jauhnya kita dari nilai-nilai Islam itu sendiri. Padahal salah strategi besar dari musuh-musuh Islam bukanlah memurtadkan dan memindah-agamakan Umat Islam, akan tetapi dengan cara menjauhkan mereka dari nilai-nilai Islam itu sendiri, sehingga pada akhirnya budaya-budaya Barat akan sangat mudah masuk ke dalam kehidupan para Pemuda Islam. Inilah yang kemudian harus dicegah sedini mungkin oleh kita.


Kedua, Berdakwah dan peduli dengan lingkungan sekitar. KeIslaman kita bukanlah untuk diri kita pribadi, akan tetapi juga untuk orang lain, untuk kemanusiaan. Itulah esensi dakwah. Maka saatnya kita menyeru untuk kembali kepada jalan agama Allah. Jalan yang telah dijanjikan oleh Allah dengan surga sebagai balasannya. Maka Pemuda Islam harus menjadi penyeru-penyeru yang handal. Selalu gelisah ketika menemukan kemaksiatan yang ada di sekitarnya, dan akhirnya bergerak untuk meluruskannya kembali ke jalan Allah. Itulah hakikat muslim sejati, hakikat dari energi besar seorang pemuda. Ketiga, terus berusaha untuk meningkatkan kapasitas pribadi sebagai upaya untuk menyesuaikan diri dengan zaman yang semakin maju. Jangan pernah lupa bahwa Allah meninggikan derajat bagi orang-orang yang berilmu (Al-Mujadalah ; 11). Dan Islam menuntut umatnya untuk menjadi pintar, menjadi seseorang yang berilmu. Maka, sebagai seorang pemuda jangan pernah puas untuk terus menuntut ilmu. Karena dengan ilmu itulah nantinya yang akann menerangi jalan seorang muslim. Ilmu seorang muslimlah yang nantinya akan meretas jalan bagi kebangkitan umat Islam.


Akhirul Kalam, semuanya harus dilakukan sesegera mungkin, sebelum segala sesuatunya terlambat, sebelum segala sesuatunya hancur berantakan. Maka inilah saatnya pemuda Islam tampil ke hadapan membawa panji kebesaran Islam. Karena kita percaya, bahwa kita tidak sekedar mencatat sejarah, lebih jauh dari itu, kita sedang mengkonstruksi sebuah bangunan peradaban besar yang kita beri nama; Peradaban Islam...


....There is no road to change your life, change your life is the road...”


Mereka adalah anaik-anak muda yang telah beriman kepada Tuhan mereka, lalu kami tambahkan petunjuk kepada mereka (Al-Kahfi : 13)









1 Lebih akrab dipanggil Iqo. Mahasiswa Ilmu Politik FISIP Unsoed SKS 2004. Saat ini dipercaya untuk mengemban amanah maha berat sebagai Presiden BEM FISIP Unsoed. Gandrung dan doyan akan kajian-kajian dan diskusi-diskusi yang berusaha untuk menemukan solusi bagi permasalahan umat Islam. Masih terus berusaha dan berharap semoga dapat menjadi bagian dari solusi atas problematika umat Islam saat ini.

No comments: